Kapan aku bisa menjadi seperti dia?
Apakah aku bisa menjadi seperti dia?
Aku ingin menjadi seperti dia
Seringkali kalimat itu muncul ketika kita melihat seseorang yg telah berhasil dijalannya. Bagus, kalau dijadikan sebagai motivasi yang sewajarnya. Tetapi kalimat itu bisa menjadi toksik jika kita terus memikirkannya dan memaksa diri kita untuk menjadi seperti orang tersebut. Aku ya aku, kamu ya kamu. Masing-masing kita tidak bisa disamakan. Just remind, setiap orang memiliki jalannya masing-masing. Dan setiap orang memiliki waktunya masing-masing. Apabila kita sudah berusaha keras akan suatu hal tetapi alhasil tidak sesuai dengan harapan, maka yakinlah bahwa mungkin kali ini belum waktu yang tepat untukmu. Seseorang berkata padaku, "Tidak berhasil pada satu hal, masih banyak pintu lain yang terbuka untuk kita." Pepatah juga mengatakan, "Masih banyak jalan menuju Roma." Aku membenarkan kalimat itu karena aku pernah mengalaminya. Ini yang aku masud, kemungkinan kedua. Mungkin itu bukan jalanmu. Jadi solusinya, kita coba jalan yang lain. Kita harus terus mengasah kemampuan kita, sampai menemukan jati diri kita. Memang hal itu tidak mudah, karena semua itu butuh proses. Tidak ada yang instan yaa.
Just be your self, karena setiap orang memiliki jalannya masing-masing. Jangan lelah untuk terus mencoba, mencari jati diri kita. Jadikan kegagalan itu pengalaman bagimu untuk tetap melangkah maju.
![]() |
Delegasi UNDIP dalam Temu Ilmiah Nasional-TEMILNAS 2019 (Surakarta, 2019) |
![]() |
Closing TEMILNAS 2019 (Surakarta, 2019) |
(Sebelumnya aku tidak menyangka bisa menjadi delegasi Temilnas 2019. Kehendak Allah SWT. memang tidak terduga. Terkadang kita mengharapkan "X" tetapi justru kita mendapatkan hal yang lain. Inilah yang dimaksud dengan banyak jalan menuju Roma. Untuk kalian yang galau, merasa selalu gagal dalam suatu hal, yakinlah bahwa pasti ada jalan lainnya. Tergantung kita mau berusaha mencari jalan itu atau tidak)
Salam hangat dari aku,
seseorang yang masih berjuang mencari jati diri