Aku masih berdiri di tempat yang sama
Mencoba mengetuk semua pintu
Berharap ada pintu yang terbuka untuk melanjutkan perjalananku
Namun setelah mengetuk kesana kemari seperti orang yg kehilangan arah
Rupanya belum ada satu pintu pun yg terbuka untukku
Bersyukurlah org yg masih bisa berjuang di jalannya, meskipun belum tau entah bagaimana ujungnya
Setidaknya mereka masih bisa melanjutkan perjalanannya
Tidak seperti aku yang hanya terdiam di satu titik, tanpa ada jalan yg bisa dilalui
Seakan-akan waktuku berhenti disitu, menunggu sebuah pintu terbuka yg entah kapan aku tak tahu
Mungkin memang ini kesempatan yg diberikan untuk aku istirahat sejenak, seperti intermezo dalam pementasan musik klasik
Waktu istirahat sejenak untuk menantikan sebuah pertunjukan yang lebih besar.